Plus-Minus Asuransi Jiwa Berjangka dan Seumur Hidup. Pilih Mana, Ya?
Asuransi jiwa memiliki fungsi utama untuk menanggung
kerugian finansial pemilik polis apabila risiko meninggal dunia menimpanya.
Situs Investopedia menyebut produk asuransi jiwa tertua
dan terpopuler terbagi dalam dua opsi: berjangka dan seumur hidup. Apakah
beda antara
kedua produk yang juga sering disebut sebagai asuransi jiwa
tradisional ini?
Simak ulasan tentang kelebihan dan
kekurangan keduanya di bawah ini.
Asuransi
jiwa berjangka
Seperti namanya, asuransi jiwa berjangka
akan melindungi pemilik polis selama jangka waktu tertentu, yaitu 5, 10, 20,
atau 30 tahun. Durasi perlindungan ini dapat Anda pilih sendiri ketika akan
membelinya dari agen asuransi sekaligus menjadi penentu lama Anda harus
membayar kewajiban premi.
Produk pertanggungan satu ini sering kali
disebut sebagai asuransi jiwa murni. Pasalnya, manfaat yang diberikannya adalah
tanggungan finansial pada ahli waris atas kematian pemilik polis. Oleh sebab
itu, produk ini diklaim paling cocok bagi Anda yang ingin punya modal
perlindungan untuk anak.
Jika pemilik polis meninggal dunia di
masa pertanggungan, ahli warisnya akan mendapatkan manfaat berupa uang kematian
seperti biaya pemakaman dan uang pertanggungan untuk si ahli waris. Namun bila
yang terjadi adalah sebaliknya, pemilik polis dapat menerima kembali uang premi
selama jangka pertanggungan yang sudah dibayarkan di masa perlindungan.
Asuransi
jiwa seumur hidup
Asuransi jiwa seumur hidup akan
melindungi pemilik polis hingga seumur hidupnya—alias hingga yang bersangkutan
meninggal dunia. Akan tetapi, penting diingat bahwa batas “seumur hidup” produk
ini rata-rata berada di angka 99 atau 100 tahun. Sedangkan masa kewajiban bayar
premi akan berlaku selama Anda masih aktif bekerja dan memiliki penghasilan.
Pertanggungan satu ini sering disebut
sebagai produk perlindungan yang utuh dan kompleks. Sebab, manfaat yang
diberikan tidak sekadar tanggungan finansial atas kematian pemilik polis,
melainkan bisa juga mencakup bunga dari premi yang sudah Anda bayarkan selama
masa pertanggungan (NerdWallet).
Makanya, produk ini disebut paling cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan
perlindungan serta tambahan finansial di masa pensiun.
Untuk itu, bila pemilik polis meninggal
dunia di masa pertanggungan, ahli warisnya akan mendapatkan manfaat berupa uang
kematian, potensi dana dari bunga premi, serta uang pertanggungan untuk si ahli
waris. Pemilik polis juga mungkin menarik (atau meminjam) dana premi yang sudah
ia bayarkan selama masa pertanggungan, dengan konsekuensi pengurangan nilai
manfaat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
asuransi jiwa berjangka memiliki keuntungan berupa biaya premi yang murah serta
durasi kewajiban bayar yang sebentar. Di sisi lain, komponen manfaat yang
diperoleh hanya satu: uang kematian.
Sementara itu, asuransi jiwa seumur
hidup memiliki keuntungan berupa masa perlindungan yang panjang—hingga pemilik
polis tutup usia serta manfaat tambahan berupa potensi nilai bunga dari uang
premi yang sudah disetorkan. Konsekuensinya, besaran premi yang harus dibayar
jauh lebih mahal dibanding asuransi jiwa berjangka.
Itu dia ulasan tentang asuransi jiwa
berjangka dan seumur hidup; serta plus dan
minus-nya. Semoga informasi di atas
dapat membantu Anda menentukan pilihan, ya.
Belum ada Komentar untuk " Plus-Minus Asuransi Jiwa Berjangka dan Seumur Hidup. Pilih Mana, Ya?"
Posting Komentar